Jumat, 08 Februari 2008

dunia layar vs pendidikan

Layar tv, hp, komputer dan internet merupakan tantangan terbaru guru dalam menuntaskan pendidikan di Indonesia.
Siswa, tampaknya lebih mengenal nama layar ketimbang guru, dan inilah salah satu penyebab terhambatnya proses pendidikan di Indonesia. Betapa tidak, siswa, dengan modal rasa ingin tahu yang besar dan ditunjang adanya fasilitas yang memadai, bahkan bisa dikatakan luar biasa sekarang ini, malah menjadikan fasilitas tersebut sebagai penghambat pendidikan.
Siswa tidak hanya diharapkan untuk menjadi penerus bangsa yang berkualitas, tetapi juga sebagai calon pemimpin yang berakhlaqul karimah.
Apa gunanya siswa pandai yang rusak moralnya, dan ataupun sebaliknya.

Anda pernah dengar menyebarnya adegan mesum para siswa di Sumatra beberapa waktu silam?
Anda pernah menengok siapa yang berada di warnet di tengah malam?
Dan apakah anda, para orang tua mengetahui di mana putra putri anda sepulang sekolah?

Ini bukanlah masalah yang bisa diatasi sekolah dalam dunia pendidikan, tetapi kami, guru, meminta kerjasama para orang tua untuk menyelesaikan masalah ini.





Sebagai insan tuhan yang diminta membantu terwujudnya cita-cita bangsa yang mulia,
hal ini sangatlah perlu kita pikirkan bersama-sama.




Posted by

Pemerhati pendidikan
sus_ysh

Bahasa Inggris bagi masa depan kita

Guru pada jaman sekarang tu menghadapi masalah yang lebih komplek daripada pada jaman-jaman terdahulu.
Pada jaman dahulu, guru hanya terkonsentrasi pada bagaimana menyalurkan ilmu dan pendidikan pada siswa.
Hal ini karena pada jaman beberapa tahun silam, setiap siswa memeang sudah terkondisi untuk belajar dan menimba ilmu demi masa depan mereka, sehingga guru tidak ditekan untuk mengajar sambil mengendalikan kondusifnya kelas dalam belajar.
Inikah yang kita hadapi sekarang? (guru)
Siswa sekarang kalo kita lihat memang jauh lebih kritis dan mempunyai rasa ingin tahu yang besar, akan tetapi inilah sekarang yang muncul menjadi permasalahan utama dalam pendidikan kita.
Siswa, pada umumnya merasa diri mereka mampu memahami konsep pelajaran yang mereka hadapi, dan itu menjadikan mereka under estimate terhadap pelajaran dan mungkin bahkan gurunya.
Itulah yang akhirnya menjadikan guru mengalami kesulitan dalam mengendalikan kondusifnya keadaan kelas dalam belajar.

When we want to get maximal result, we must arrange and plan everything we need from the first time.
Intention is the first key for everybody to achieve valuable and worthy result.














The other key is STUDY.